UKPM FKIP Untad Gandeng IMO Palu Gelar Training Motivasi Hypno Learning ...

16/06/2013 09:00

Unit Kegiatan Penalaran Mahasiswa (UKPM) FKIP Untad Bekerjasama dengan Inspiring Moeslim Organization (IMO) Palu sukses menggelar Training Motivasi Hypno Learning, Minggu (16/6). Training motivasi yang berlangsung di Aula SMK Negeri 2 Palu ini dihadiri peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat se-Kota Palu. Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Drs. Jamaludin, M.Si selaku Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan FKIP Untad. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa sangat mengapresiasi terlaksananya kegiatan tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi dilaksanakannya Training Motivasi Hypno Learning ini. Harapannya semoga dapat meningkatkan prestasi belajar para peserta yang hadir pada hari ini,” Kata Drs. Jamaludin, M.Si.

Training Motivasi Hypno Learning menghadirkan motivator handal asal Makassar, yakni Sardin Damis, S.Kom., NHM.,CH., CHt. Judul materi yang dipaparkan yaitu Hypno learning with self motivation. Hypno Learning merupakan metode belajar efektif dengan optimalisasi pikiran bawah sadar.

“Selama ini, sebagian besar masyarakat mempercayai bahwa hipnotis hanya digunakan untuk hal-hal yang negatif, padahal tidak seperti itu. Hipnotis juga dapat bermanfaat bagi seseorang untuk memotivasi diri agar menyukai aktivitas belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya,” ujar Sardin.

Menurut Sardin Damis, empat konsep dasar Hypno learning yaitu aktif belajar, imaginasi, repetisi dan fokus pada tujuan. “Tidak ada pelajar yang sukses jika belajarnya dengan cara SKS atau sistem kebut semalam. Lebih baik belajar minimal 1 jam per hari, daripada menggunakan cara SKS,” jelasnya. “Selanjutnya imaginasi dan repetisi atau pengulangan terhadap materi pelajaran juga merupakan bagian yang amat penting dalam konsep hypno learning. Terakhir, fokus pada tujuan. Setiap pelajar harus memiliki tujuannya dalam belajar. Dalam hal ini, akan lebih baik jika pelajar memperbaiki niat belajarnya, bahwa belajar untuk mendapatkan ilmu, bukan sekedar nilai semata,” tambahnya.

Sardin juga menyampaikan tiga jenis gaya belajar (learning style). Gaya belajar tersebut yakni gaya belajar visual (visual learning), gaya belajar auditory (auditory learning), dan gaya belajar kinestetik (kinesthetic learning).

Pertama, gaya belajar visual (visual learning). Dengan ciri-ciri yaitu mengandalkan kemampuan indera penglihatan, kemampuan berbicara sangat baik, suara bising/ribut tidak mengganggu aktivitas belajar, lebih senang membaca daripada dibacakan, dan senang terhadap sesuatu yang bergambar & berwarna. Rahasia belajar buat pelajar tipe seperti ini yaitu pelajar tersebut harus memahami semua pelajaran dengan cara memvisualisasikan apa yang telah dipelajarinya.

Kedua, gaya belajar Audiotory (Audiotory learning). Ciri-cirinya yaitu mengandalkan kemampuan indera pendengaran, fokus belajar di tempat yang tenang, suara ribut/bising mengganggu aktivitas belajar, membaca dengan suara keras, senang dalam hal berdiskusi, dan lebih mudah mengingat sesuatu dari apa yang didengar langsung daripada apa yang dilihatnya. Rahasia belajar buat pelajar tipe audiotory yaitu merekam materi pelajaran yang dibaca, kemudian lakukan repetisi sebelum tidur.

Ketiga, gaya belajar kinestetik (kinesthetic learning). Dengan ciri-ciri yakni mengandalkan kemampuan indera perasa/sentuhan, senang mempraktekkan apa yang dipelajari, memahami sesuatu dengan cara berjalan/melihat langsung, seringkali menggunakan jari untuk menunjuk kata yang sedang dipelajari atau dibaca, sedikit mengalami kesulitan dalam pemetaan gambar, dan senang dengan kesibukan. Tips buat pelajar seperti ini, sebaiknya pelajar dapat menggunakan obyek sesungguhnya untuk memudahkan pemahaman (belajar sambil mempraktekkan).

“Setiap orang memiliki satu gaya belajar yang dominan yang ada pada dirinya, sedangkan gaya belajar yang lain hanya sebagai pendukung atau pelengkap saja. Perlu diingat juga bahwa tidak ada yang salah atau benar dalam setiap gaya belajar, karena masing-masing memiliki kekuatan tersendiri,” papar Sardin. “Olehnya itu, sejak saat ini pahamilah anda berada pada gaya belajar yang mana, agar anda dapat mengakumulasi informasi secara efektif dan efisien dalam belajar,” tambahnya.

Selain itu, Sardin juga memaparkan materi tentang pentingnya motivasi diri (self motivation). Menurutnya, motivasi sangat lah penting dimiliki seorang pelajar karena merupakan suatu proses pengembangan diri untuk mencapai “goal”. Rahasia sukses agar menjadi pribadi yang senantiasa termotivasi adalah sering bergaul dengan orang yang senang belajar, mempelajari apapun itu yang bermanfaat, banyak belajar dari media internet, bergaul dengan orang yang optimis, dan mencari motivator yang bisa memberi masukan agar menjadi pribadi yang lebih baik.

Training Motivasi Hypno learning ini berlangsung sangat menarik dari awal hingga di akhir kegiatan. Di sela-sela materi, pemateri tak segan-segan menyelipkan permainan, dan olahraga otak (brain gym). Lebih menariknya lagi, di akhir kegiatan ada peserta yang secara sukarela dihipnotis. Menurutnya, ia awalnya phobia dengan cicak, namun setelah dihipnotis ia sudah tidak phobia lagi dengan hewan itu. “Sejak duduk di kelas empat SD, saya sangat takut dengan cicak, namun sekarang saya tidak takut lagi,” ucap peserta hipnotis yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa Untad. (Pnq)